Rabu malam setelah selesai terawih, aku menikmati “me time”
sambil bergerilya memantau story WA temen-temen. Tetiba mata ini terfokus di
story WA mas Ardian, seorang relawan handal berasal dari Salatiga. Beliau
menginfokan kalau pada hari Kamis, 16 Mei 2019, food truck milik MRI ACT akan
berada di Semarang dalam rangka pembagian seribu paket nasi box untuk berbuka
puasa secara gratis.
Begitu membaca info menarik tersebut, diri ini langsung tergiur
untuk ikut berpartisipasi dalam program kemanusiaan tersebut. Segera kujapri
Mas Ardian, untuk menanyakan beberapa hal yang perlu ditanya. Selanjutnya,
menghubungi pengasuh bayi, untuk memastikan bisa tidaknya beliau mengasuh
bungsuku –yang baru berumur 4 bulan- hingga malam.
Alhamdulillah, mbak
pengasuh siap sedia menjaga si baby sampai malam. Fix, hari kamis aku bisa
meluncur ke Semarang, dari pagi menjelang hingga malam terurai.
Kamis pagi sekitar jam 06.40 aku mulai bergerak keluar rumah.
Bersyukur perjalanan lancar walau kondisi lalulintas cukup ramai. Aku tiba di
Rumah Singgah Sehati sekitar pukul 08.20
menit. Rumah Singgah Sehati ini terletak
di antara Kampung Pelangi dan Rumah sakit Dr. Kariadi, tepatnya di jalan Dr.
Sutomo, Randusari, Semarang.
 |
Rumah Singgah Sehati |
Sebuah truk berjenis Hino 500 dengan desain eksterior dan
interior khusus, terparkir gagah di halaman rumah singgah. Sementara dua tenda,
yang masing-masing berada di seberang dan belakang truk, berdiri dengan kokoh.
 |
Food truck dengan desain dapur berjalan yang modern |
Saat tiba di sana, aktivitas memasak sudah dimulai. Terlihat
beberapa ibu-ibu sedang membantu proses preparing bahan-bahan di bawah tenda
yang berada persis di seberang foodtruck. Ada yang memotong buncis, wortel, dan
sawi putih, mengupas bawang, mengupas plastik sosis. Ternyata mereka adalah
para keluarga pasien yang sedang menetap di rumah singgah. Di antara mereka, turut serta juga ibu koordinator rumah singgah, yaitu Bu Marni dan Bu Indri. Aku ikut membaurkan
diri dengan para ibu-ibu ini.
Sementara di satu tenda lainnya dan di atas food truck
sendiri, proses menggoreng ayam dan pengolahan bumbu sedang berlangsung yang dihandle oleh para chef profesional dengan
segudang pengalaman, baik di daerah bencana ataupun di ranah bisnis.
Sebagai info, tim inti dari “Humanity Food Truck” ini terdiri
dari seorang executive chef yaitu bapak Jonny. Beliau dibantu oleh tiga orang
chef, Pak Sulardi, Pak Tommy, dan Mas Elay, serta seorang helper, mas Elay.
Sementara driver dari kendaraan canggih ini yaitu seorang relawan tangguh, Mas
Ardian yang dibantu oleh navigator Mas Cis. Mereka bertujuh merupakan tim yang
cukup solid, tangguh, tanpa mengenal lelah.
 |
Aktivitas di atas food truck |
 |
Proses pembuatan saus untuk ayam mentega |
 |
Chef dan helper |
Walau pagi masih terlalu muda, beberapa relawan dari rumah
sakit Dr. Kariadi mulai berdatangan untuk ikut terlibat dalam kegiatan
kemanusiaan ini. Adalah mbak Wahyu dari divisi Bank Darah, mbak Ida Asmara dari
forensik, mbak Nindy perawat Parkit turut serta dalam kemeriahan ini.
Meski baru pertama
kali bertemu dan saling kenal, namun komunikasi di antara kami bisa tercipta
sedemikian hangatnya. Sambil berbincang santai, kita menikmati proses meracik
sayuran, menempel stiker ke box nasi, hingga semuanya tuntas.
 |
Menyiapkan box ber-stiker |
Sekitar pukul 14.30, proses packing segera dimulai. Seribu
paket nasi box dengan menu ayam saus mentega, sosis goreng, tumis wortel buncis
sawi putih, mie goreng, dan sambal, dikemas secara bahu membahu oleh
teman-teman relawan.
 |
Proses packing |
 |
Proses packing
|
Mendekati pukul 16.00 seluruh rangkaian proses memasak hingga
mengemas purna sudah, berlanjut dengan pendistribusian ke beberapa titik lokasi
yang sudah ditetapkan oleh pihak donatur.
 |
Siap untuk didistribusikan |
Ah...benar-benar suatu kebersamaan yang indah. Acara yang
dimotori oleh MRI ACT dengan “Humanity Food Truck”nya, berkolaborasi dengan BAI
(Badan Amalan Islam) Rumah Sakit Kariadi, dibantu oleh para relawan dari MRI
(Masyarakat Relawan Indonesia) Semarang, Salatiga, RPI (Relawan Pelajar
Indonesia), serta relawan dari rumah sakit Kariadi, berjalan dengan lancar, tanpa
kendala yang berarti, dan penuh keakraban.
 |
Para relawan tangguh dan berdedikasi |
Di sesi akhir, teman-teman dari SERI (Satuan Emergency Relawan Indonesia)
menuntaskan kerjasama ini dengan proses bersih-bersih peralatan masak,
membongkar tenda, serta sterilisasi food truck.
 |
Teman-teman relawan dari SERI |
Dan bagiku pribadi, satu lagi pengalaman menarik yang bisa
dinikmati dari acara ini yaitu pulang ke Salatiga dengan menumpang Food Truck.
Adalah suatu keniscayaan yang indah ketika seorang emak usia paruh baya bisa duduk santai di atas truck Hino 500 dengan desain
istimewa seharga 1,7 M ini.
15 Komentar
Kepingan rasa peduli dari banyak hati menghadirkan simphony indah kebersamaan.
BalasHapusTerimakasih bu Rohani atas pelajaran yang indah inj
Wuih, MasyaAllah Semoga para relawan ini dpt balasan yg setimpal ya ❤️❤️❤️ respek sm ACT, kegiatan kemanusiaannya banyak dan cakupannya luas ya..
BalasHapusSubhanallah...sungguh pengalaman berkesan ya mba, terlibat dalam program kemanusiaan yg keren ini. Insya Allah balasan terbaik dari NYA untuk semua relawan yg terlibat. Aamiin..
BalasHapusSalut dan bangga dengan kegiatan kemanusiaan yang digalang penuh kepedulian sosial dan ketulusan hati para para relawan
BalasHapusKeren bgt nih konsepnya, bikin dapur berjalan dalam truk. Untuk kemanusiaan lagi ya..
BalasHapusMasya Allah, ternyata masak sendiri ya mba. Jadi penasaran gimana caranya bagi masyarakat luas yang ingin membantu masak dan prepare seperti ini
BalasHapuskeren banget, ya, semuanya pasti jadi orang yang inspiratif, apalagi masak itu hal melelahkan bagiku hehehe
BalasHapusMasya Allah banget, Mbak. Aku suka terenyuh sama kegiatan-kegiatan kemanusiaan kayak gini. Semoga menjadi berkah buat tim dan Mbak Rohani, ya.
BalasHapusMasya Allah, selalu kagum dengan orang-orang yang masih bisa menyempatkan waktu untuk berbagi dengan orang lain. Semoga managemen waktuku bisa lebih baik & bisa bermanfaat bagi orang banyak. Aamiin.
BalasHapusMasyaAllah keren ah i ni, fooftruck konsep membantu dan peduli kepada mereka yang membutuhkan. Aku belum pernah menyaksikan secara langsung mba.
BalasHapusMba, itu relawannya bebas kalau misal pengin bantu masak2? Atau sudah tetap gitu timnya? Luar biasa nih semangat para relawan termasuk dirimu, sampe ninggal bayi seharian loh. Jadi pengin ikutan juga nih bantu2 mba.
BalasHapusInovasi ACT memang keren2 ya. Kalau biasanya foodtruck itu buat jualan makanan kekinian, sekarang buat misi kemanusiaan dan untuk berbagi pada sesama
BalasHapusAku selalu kagum pada para relawan yang mendedikasikan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan bersama. Angkat topi buat para relawan
BalasHapusKeren bgt mba bisa ikutan acara himanity bgni, aku kdang cm pengen tpi no aksi hihihi
BalasHapusHopefully makin banyak relawan2 yang tergabung dalam kegiatan spt ini ya mba. Agar makin banyak yang dibagikan dan berbagi ke sesama.
BalasHapus