Ini Cuma Opini : Di Saat Pandemi bukan Berarti Kita Harus Kehilangan Nurani.

[Golongan darah B+ merapat yuk ke UTD RSDK. Kebutuhan Apheresis B+ butuh aman hari ini.]
Seuntai pesan yang dikirim admin  di WAG Sahabat Dondar RSDK menghiasi gawai.

Beberapa jam berlalu, pesan lain dari admin yang sama kembali masuk.
[Sahabat⁩, saat ini golongan darah A+ kosong di UTDRS KARIADI , banyak pasien butuh segera. Monggo yang mau donor *WB* bisa merapat ke UTD RS KARIADI. Terimakasih.]

Miris memang, karena Corona, masyarakat takut donor darah. Hal ini menyebabkan ketersediaan darah di PMI dan UTD menipis, bahkan kosong.

Padahal banyak saudara kita yang hidupnya bergantung dari tiap tetes transfusi, seperti pasien thalasemia, anemia, leukimia, DBD, kanker, ibu-ibu melahirkan yang mengalami perdarahan, serta korban kecelakaan yang terluka parah dan harus segera operasi.

Memang sih, setiap orang bebas berprinsip. Ada yang lebih mengedepankan sisi humanis, walau pandemi namun tidak takut untuk berdonor. Tapi banyak juga yang takut  hingga menimbulkan kesan  paranoid. Padahal pihak penyelenggara donor darah pastinya kan sangat tertib menjalankan protap Kemenkes dalam mencegah penularan virus covid-19. Apalagi untuk rumah sakit besar sekelas Kariadi.

Terkadang diri ini berpikir, seandainya orang-orang yang terlalu paranoid itu merubah cara pandang dengan memposisikan diri sebagai keluarga pasien yg butuh darah, sementara orang-orang di sekitar mereka cuek dan menghindar karena alasan pandemi, coba gimana perasaan mereka.

So...dalam rangka menyambut hari donor darah sedunia, yang jatuh pada tanggal 14 Juni, yuk...kita menebar manfaat dengan berdonor darah.

Kalo prinsip sedekah, "Dalam kondisi sempit bukan berarti kita harus pelit."
Nah ...untuk donor darah, coba kita terapkan prinsip, "Dalam masa pandemi bukan berarti kita harus kehilangan nurani."

"Selamat Hari Donor Darah Sedunia."

Posting Komentar

0 Komentar