Menanti Episode Terakhir

Pada satu episode waktu, kita pernah berada di sini. Sebuah resto bernuansa alam yang diintegrasikan dengan wisata agro di pinggiran kota. Saat itu kau ikrarkan seutas janji,

"Suatu saat kita akan kembali ke sini sebagai pasangan halal. Njenengan menjadi ibu dari anak-anak saya. Dan saya menjadi bapak dari anak-anak Njenengan."

Pada episode-episode selanjutnya, berulang kali kita  menghabiskan waktu di sini. Kau masih tetap menjadi papa untuk anak-anakmu, dan aku masih menjadi mama untuk anak-anakku. Kita belum halal. Dan jalan menuju ke sana sepertinya hanyalah sebuah keniscayaan.

Ketika kuungkapkan kepadamu bahwa kebersamaan ini mungkin akan  terasa lebih indah jikalau kita mengikhlaskan rasa yang terpendam pada satu kepasrahan.

Saat itu, sembari menyesap hari di ujung siang -di sofa pojok agro resto ini- dengan santai kau membalas untaian kalimatku,

"Janji yang dulu pernah tercetus, selalu tersimpan di sudut hati yang paling dalam."

###RP###

Pada episode terkini, anak-anak bertumbuh dewasa. Sementara kita menua bersama,  berbatas jarak dan waktu. 

Kalau hanya meretas jarak dan memangkas sang waktu, kau dan aku  sangat mampu. Namun apalah daya, sebagai ciptaanNya, kita tak kuasa menolak takdir.  Kau masih menjadi papa untuk anak-anakmu, pun demikian denganku.

Sofa di pojok agro resto ini kembali menemani kita mengurai hari. Terlalu banyak kenangan sederhana nan indah tercipta di sini.

"Ikhlaskan saja." Demikian pintaku saat kau kembali memungut asa untuk suatu kebersamaan dalam ikatan suci. "Mungkin takdir kita harus mengikuti nasib Oshin dan Kota. Saling mencinta namun tak mampu untuk memiliki." Aku mencoba bersikap bijak dalam kepedihan.

"Saya sudah sangat bahagia seandainya di sisa usia kita nanti bisa menjadi imam untuk Njenengan walau hanya satu purnama." Kalimat sederhana namun sarat makna yang terucap dari bibirmu itu membuatku meleleh paripurna.

Pojok Agro Resto, Medio Pandemi 2021  


[Jodoh itu bukan tentang siapa yang paling lama bersamamu, tapi tentang siapa yang namanya tertulis di Lauhul Mahfudz bersamamu. -Anonim-]

Posting Komentar

0 Komentar