Halaman 189


[Tetaplah mengabadikan saya dalam setiap karya Njenengan.] 

Susunan kata berisi pengharapan yang pernah kau ucap bertahun-tahun  lalu itu seolah bagai rapalan mantera yang sangat manjur. Konon pula setelah itu kalimat tersebut tersemat abadi di halaman 189.

###RP###

Aargghhh ... diriku seolah termakan kutukan. Kolaborasi antara ujaranmu dan tulisanku  membawa diri ini dalam kondisi stagnant.

Tahukah kau? Bahwa setiap karyaku yang tidak menyertakan kau di dalamnya, terasa  kering dan tak bernyawa.

Sebenarnya, begitu banyak ide  berlarian  dalam labirin otak. Mereka hilir mudik mencari jalan keluar. Namun, tak satu pun yang berjodoh dengan ujung penaku.

Adalah kau yang selalu berhasil membuat jari jemariku lincah menari di atas tuts laptop. Menulis kisah tentangmu  bagai dopping yang membakar semangat. Dan cerita yang terangkai selalu mendapat embusan roh yang membuatnya serasa hidup dan bernyawa.

Tak ingin terbelenggu dalam alur monoton, kucoba menyibak tirai tebal penghalang segala ide. Walau sulit dan tertatih-tatih, namun ada satu keyakinan kalau otakku belum sepenuhnya berisi racunmu. Masih tersisa secuil bilik tempat aku mengolah kata tidak tentangmu.

Sulit memang, bahkan sangat sulit. Hingga akhirnya aku  terhempas dan kembali berkutat pada beratus-ratus lembaran kisah tentangmu.

Terbersit selarik tanya, inikah yang dimaksud dengan Law of Attraction'? Hukum tarik menarik.

Ucapanmu dan tulisanku seolah bagai rapalan do'a yang menjelma menjadi nyata.

Salatiga, 26082021

Posting Komentar

0 Komentar