Macanan Berbagi, Sedarah Sejiwa


Alhamdulillah event donor darah 'Macanan Berbagi, Sedarah Sejiwa' yang digelar pada hari Sabtu, 18 Maret 2021, di Dusun Macanan, Desa Karangtengah, berjalan lancar dan sukses. 

Kegiatan kemanusiaan yang diadakan dalam rangka memperingati hari ibu ini, merupakan kerja spontan dan mandiri para ibu di Dusun Macanan.

Sebelum kami berkisah tentang jalannya acara, gak ada salahnya ya untuk sedikit berbagi kilas balik perjalanan panjang menuju 18 Desember 2021.

Awal tercetusnya ide donor darah ini, saat kami mengadakan kunjungan ke Pasar Rakyat yang digelar MRI/ACT, di Desa Gogik, Ungaran Barat pada bulan Oktober 2021. Wacana yang masih sangat mentah itu spontan kami bicarakan kepada ketua MRI Kabupaten Semarang, Mas Elvan. Juga ketua ACT Kabupaten Semarang, Bapak Sehana. Beliau berdua dengan antusias menyambut ide tersebut, dan berjanji siap mensupport.

Akhirnya, mulailah kami menggali info tentang prosedur mobile unit donor darah. Diawali dengan mencari kontak person PMI Kabupaten Semarang.

Setelah mendapat kontak koordinator donor, gak pake lama, kami langsung mengajukan janji untuk berkunjung ke PMI demi menanyakan persyaratan event.

Alhamdulillah, ternyata prosedurnya cukup simpel lho. Ini dia nih persyaratannya.

1. Kesepakatan waktu pelaksanaan antara PMI dan penyelenggara.

Jadwal mobile PMI itu lumayan  padat, takutnya tanggal yang kita ajukan berbenturan dengan jadwal mereka, hingga koordinasi awal penentuan tanggal itu sangat penting.

2. Daftar calon pendonor. 

Hal ini berhubungan dengan perlengkapan yang perlu mereka bawa. Misal, calon pendonor ada 50 orang, sehingga mereka hanya perlu membawa 4 bed. Tapi kalo calon pendonor mencapai 100 orang, otomatis bed yang dibawa juga lebih banyak. Pun demikian dengan perlengkapan lain, seperti kantong darah, jarum, dan lain-lain.
O...ya, untuk jumlah pendaftar donor ini ada minimalnya ya, yaitu 30 orang. Lebih banyak lagi tentunya lebih baik.

3. Lokasi donor. 
4. Meja kursi.

Nah ... simpel banget kan persyaratannya.

Singkat cerita, setelah ada kesepakatan tanggal pelaksanaan, selanjutnya...cuss kami membentuk panitia. 

Event ini merupakan  event mandiri yang tidak menggandeng PKK atau desa, jadi panitianya juga murni dipegang oleh para ibu.

Langkah pertama yang kami kerjakan, menentukan lokasi donor. Lokasi donor kami posisikan di rumah salah seorang panitia. Rumah sederhana berarsitektur joglo yang memiliki ruang tamu lumayan luas.

Dengan bantuan Kepala Dusun Bapak Sumadyo,   Mantan RT Bapak Bob Harjanto, lingkungan lokasi donor  dibersihkan secara maksimal. Eh...para emak juga tak kalah semangat lho. Dengan sentuhan ajaib emak-emak Squad, Rumah sederhana nan eksotis tersebut di-make over sedemikian rupa, hingga menjelma menjadi lokasi donor yang cozzy, nyaman, resik,  dan asri.

Selanjutnya membuat flyer, dan menyebarnya via sosmed (FB, Ig, story' WA, juga share ke grup-grup WA). Syarat pendonor kami jabarkan secara detail di flyer. Tujuannya sebagai rambu bagi warga yang berminat donor tapi ternyata tidak memenuhi persyaratan.


Untuk pendanaan, kami memulai dari tim panitia yang berjumlah sepuluh orang, dengan imbal balik memasukkan logo usaha rumahan emak-emak panitia di flyer dan spanduk MMT. Diantaranya logo Omah Wangi, Cendol Dawet Seger, Warung Makan Boyolali.

Selanjutnya kami mencoba menggandeng perusahaan ekspedisi besar yang terkenal dengan connecting happiness-nya -JNE-. 
Alhamdulillah, perusahaan yang selalu komit dengan nilai-nilai, berbagi, memberi, dan menyantuni ini, berkenan mensupport kegiatan kami dengan donasi sejumlah uang, juga merchandise berupa mug dan masker. 



Dan yang tak kalah istimewanya, banyak warga yang tertarik ikut berdonasi. Bahkan ada temen dari luar kota, juga luar pulau ikutan berpartisipasi.

Untuk meramaikan acara, kami menggandeng MRI/ACT. Organisasi yang komit bergerak di jalur kemanusiaan ini  mengadakan Operasi Pangan Murah berwujud sembako di lokasi donor. Paketan sembako yang berisi beras kemasan 3kg, minyak goreng 1liter, gula 1kg, terigu 1/2kg, telur 6 butir, dapat ditebus dengan harga Rp 35.000.

Nah...itu sekilas kisah kami menuju event donor darah perdana di satu dusun kecil, di pojok Kabupaten Semarang.

Yuuukkk...sekarang kita lanjut cerita saat pelaksanaannya.

###RP###

Jadi gaaeess, di awal kesepakatan dengan PMI, event ini berlangsung dari jam 09.00 hingga jam 12.00.

Namun, mengingat jumlah pendaftar mencapai 80-an orang, kami memohon kepada PMI untuk memajukan jam pelaksanaan. Alhamdulillah mereka setuju.

###RP###

Hari pelaksanaan pun tiba. Para emak sudah standby di lokasi, bersiap menyambut kedatangan tim PMI.

Detik berdetak, hingga jarum menunjuk ke angka sembilan. Para pendaftar mulai berdatangan. Namun pemeran utama acara (PMI Squad) belum juga tiba di lokasi.

Emak-emak mulai gelisah dong. Maklumlah...ini event pelopor yang membawa misi kemanusiaan. So pasti kita berharap ingin meninggalkan jejak yang baik dong.

Namun, resah dan was-was berubah sumringah saat mobil putih berlogo plus merah tiba di lokasi. Laskar PMI bergerak sigap dan cepat. Sementara para remaja relawan MRI/ACT juga turut menyingsingkan lengan baju, mengulur bantuan.

Tak butuh waktu lama, enam bed terpasang di atas hamparan karpet hijau. Box-box dengan dry ice bersiap menunggu diisi dengan kantong-kantong darah.

Pejuang donor yang datang pertama sekali mulai dipanggil menuju meja screening satu. Sementara emak-emak panitia yang berjaga di masing-masing pos, kembali dilanda dag dig dug. Menanti dengan harap harap cemas, akankah pendaftar pertama berhasil melewati meja screening satu? Meja screening dua?



Dan ... akhirnya luapan senyum lega menghiasi wajah kami ketika satu, dua, tiga...pendaftar berhasil maju ke bed donor. Selanjutnya, seakan tanpa jeda, para pendonor  silih berganti mengisi bed.



Goodie bag dan kupon Operasi Pangan Murah juga mulai berpindah tangan menemui majikan baru. Pun demikian dengan mug dan masker berlogo JNE. 



Para relawan muda -MRI/ACT Squad- stand by di gardu joglo melayani para pendonor yang menukarkan kupon mereka dengan paketan sembako. Juga membagi-bagikan roti gratis sumbangan seorang dermawan. Sebagian dari relawan tangguh ini, sigap dan cekatan mendokumentasi setiap moment di event ini.

Tak ada gading yang tak retak. Tak ada event yang berjalan mulus seratus persen. Satu dua pendonor gagal di meja screening satu. Beberapa yang lain, terhambat di meja screening dua, atau terkendala di atas timbangan badan.

Alhamdulillah...event perdana ini ditutup tepat di jam 12 siang. Dari jumlah pendaftar 82 orang, terkumpul 61 kantong darah. Dengan rincian 11 orang pendaftar tidak hadir, dan 10 orang tidak lolos screening. Itu berarti   87% calon peserta donor lolos screening.

Huft...bagai pecah bisul, legaaaaa banget rasanya. Satu amanah besar tertunaikan.

Kerjasama yang cukup solid dari Tim Panitia. Ibu Ani Rukaidah sebagai ketua yang mumpuni dengan cendol dawetnya. Ibu Wati Omah Wangi, yang sigap 'berdana' sembari menjadi narahubung donor. Ibu Wati WMB dan Ibu Iin yang super sekali dengan nasi box dan snack boxnya, dana minim bisa diolah menjadi panganan yang enak-enak. Ibu Mahmudah sebagai bendahara yang juga lihai 'memprovokatori' warga untuk berdonasi. Bu bidan Ning Sujai sebagai narahubung donor, merangkap asisten PMI. Ibu Ani Rakhwito yang merelakan lokasi tinggalnya di-make over untuk pusat kegiatan. Dan duo ipar Bu Sapta, sebagai sekretaris, serta Bu Wahyu, narahubung donor,  yang dengan ikhlas memikirkan belanja dan packing goodie bag, hingga urusan  penataan di Sabtu subuh yang hectic. Eh...juga ada saya 🤭🤭, yang jobnya serabutan. Emak-emak Squad memang tiada tanding, tiada banding.

Last but not least, melalui tulisan sederhana ini, izinkan kami -panitia penyelenggara event- menghaturkan terima kasih tak terkira untuk seluruh donatur. JNE, MRI/ACT, Omah Wangi, Cendol Dawet Seger, Warung Makan Boyolali, Toko Victory, masyarakat Macanan, temen blogger Semarang, dan para hamba Allah. Kalian semua luar biasa. Dengan donasi kalian, kami mampu bergerak maksimal di event ini. 

Kini kantong-kantong darah dari para pejuang donor,  bersiap memulai perjalanan panjangnya untuk menyelamatkan nyawa para pejuang sehat.

Macanan Berbagi, Sedarah Sejiwa, semoga bisa kembali digelar dalam konsep yang lebih baik.




Macanan, 19 Desember 2021.

Posting Komentar

10 Komentar

  1. MasyaAllah.. Sukses acaranya ya Mbak Ani 😍😍
    Keren banget bisa menggandeng banyak sponsor dan pendonor yang datang pun banyak. Semoga berkah, Mbak.. 🤗🤗

    BalasHapus
  2. Masyaallah keren banget si mbak sape bisa didukung banyak sponsor. Insyaallah banyak masyarakat yg menikmqti manfaatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...aamiin...aamiin...ya Allah. Matur nuwun, Mbak Muna.🙏❤️

      Hapus
  3. Masya Allah, akhirnya meski tidak bisa ikut mendonorkan darah, bisa membaca cerita kegiatan dari mba Hani. Semoga berkah bagi semua orang yang terlibat dengan kegiatan ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Allah. Makasih banget untuk support moril dan materil nya ya mbak Wati.🙏❤️❤️❤️

      Hapus
  4. MasyaAllah kern banget ini JNE dan orang yang mendonor darah sehat-sehat terus ya kalian terus menginspirasi dan semoga berkah

    BalasHapus
  5. Kegiatan donor darah dan bareng JNE. Rasanya aku tuh trenyuh banget lihat pendonornyg bersuka cita mendonorkan darahnya gtu mbak. Semoga kegiatan ini bisa nular ke penjuru wilayah lainnya

    BalasHapus
  6. Masya Allah bagus eventnya.. seru dan bermanfaat. Dulu aku sering ditolak ikut donor.. sekarang harus nyoba lagi sih. Keknya udah bisa.

    BalasHapus