Tulisan Receh


Hidupku masih berantakan. Aku bukan ukhti bergamis longgar dan berhijab lebar. Pun aku bukan seorang ahli ibadah.

Namun ... seperti syair si Abu Nawas, "Aku tak pantas untuk syurga-Mu. Namun, aku juga takkan mampu menanggung neraka-Mu."

Teman, jikalau aku terlalu sering membuat tulisan atau memposting photo yang berkaitan dengan kegiatan sosial, itu semua bukan karena aku ingin pamer atau riya'. Tapi semata demi syiar dan pertanggungjawaban publik.

Syiar? Ya ... karena aku paham dengan kapasitas diriku yang berlumur dosa. Maka ... izinkan aku menyeru ajakan berbagi. Berbagi darah dalam wujud donor. Berbagi seteguk air melalui etalase. Berbagi kisah dalam bentuk tulisan demi menebar manfaat.

Pertanggungjawaban Publik? Betul ... karena semua kegiatan kemanusiaan ini didanai oleh umat. Para saudara muslim di Mesjid Frankfurt Jerman, warga Macanan, teman-teman penulis di Ambarawa, teman-teman blogger di Semarang, bahkan teman-teman di masa putih abu-abu dan putih biru, juga para hamba Allah. 

Sejatinya, kami sangat ingin bisa berbagi tanpa publikasi. Tapi sebagai pemegang amanah, kami bertanggung jawab memberi laporan kepada para donatur bahwa titipan mereka telah kami salurkan sesuai ijab.

Seperti tulisanku kali ini, pun masih tentang dua program dukungan pangan.

Jumat, 4 Februari 2022 Teras Sedekah kembali hadir. Kalau selama ini Teras Sedekah fokus dengan berbagi sembako bagi warga tak mampu, dalam edisi kali ini ada program  tambahan potong rambut gratis.

Ini merupakan edisi potong rambut gratis yang pertama di Teras Sedekah, jadi mohon dimaklumi kalau kami belum bisa menyediakan tempat yang layak.

Namun, Alhamdulillah walau hanya berlokasi di halaman, sembari duduk di kursi plastik, warga cukup antusias dengan program potong rambut gratis ini. Dimotori oleh Mbak Gin, owner Salon Macanan, kegiatan ini berjalan lancar dan happy.

Sementara untuk Etalase Sedekah, Alhamdulillah, banyak pihak yang turut mensupport program berbagi pangan di Jumat, 4 Februari ini. Selain mie goreng, juga tersedia bubur campur, bolu kukus, dan air mineral pastinya. Semoga hidangan Jumat di Etalase Sedekah ini, berkah buat penerimanya, dan menjadi amal jariyah buat para donaturnya.


Teman ... sekali lagi, ini hanya tulisan receh. Tulisan yang tercipta karena penulisnya ingin Teras Sedekah dan Etalase Sedekah bisa diduplikasi di banyak tempat, sehingga diksi 'peduli sesama' tak hanya berupa sebuah slogan, tapi berwujud aksi nyata.


Macanan, 04 Februari 2022

Posting Komentar

0 Komentar