Ada Do'a di Setiap Tetes Darahmu




Ketika covid_19 naik daun, hingar bingarnya membuat kita seolah abai dengan hal lain. Seluruh perhatian tercurah penuh untuk The Rising Star, dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Seperti; masker, handsanitizer, bansos, vaksin, bahkan yang sangat ironi 'perdebatan tak berujung tentang corona' khas penduduk negeri berflower.

Euforianya menjebak dan mengisi lokus-lokus dalam kepala untuk fokus ke coronavirus.
Kita terkesima dengan segala bentuk info beruntai yang merebak laksana genangan air pasang merambah pantai.
Hingga tanpa kita sadari, di sudut lain pojok rumah sakit, para ujung tombak di bank darah kelimpungan karena kekosongan stok darah.

Covid_19 adalah musibah internasional. Namun, saudara-saudara kita yang butuh darah dengan segera karena kecelakaan, pembedahan, perdarahan saat melahirkan, juga pasien dengan penyakit tertentu (anemia, trombositopenia, hemofilia, thalasemia, kanker, DBD) juga tidak bisa kita abaikan begitu saja.

Tegakah diri ini melihat saudara-saudara kita yang dalam setiap jejak nafasnya tergantung dari tetes-tetes transfusi, terlupakan begitu saja?

Eh ... tapi kondisikan sedang tidak kondusif. Kita disuruh berkurung di rumah, bahkan kegiatan ibadah masal pun ditiadakan.  Memangnya aman kalau kita melakukan donor darah?

Jadi gini ya readers yang baik hati. Untuk kegiatan donor darah  pelaksanaannya juga gak sembarangan kok. Segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas ini tentunya sudah dipikirkan dan direncanakan secara matang dan sistematis oleh pelaksana. Baik dari segi waktu, tempat, jumlah pendonor, and everything about it. 

Dan yang paling penting, secara tekhnis ada peraturan-peraturan yang diterapkan di tempat donor sebagai upaya pencegahan penyebaran covid_19 sesuai dengan arahan kemenkes. Untuk selanjutnya juga dilakukan edukasi dan komunikasi yang persuasif oleh petugas donor dan peserta donor.

Jadi, yuk ... sambil berikhtiar menjaga dan melindungi diri dari ganasnya covid_19, gak ada salahnya kalau kita bersedekah dalam wujud darah. Karena sejatinya sedekah merupakan metode pengobatan langit yang keampuhannya tak dapat terjangkau logika manusia.

Salatiga, Medio pandemi.

Posting Komentar

0 Komentar