Tahukah anda kalau ternyata Semarang memiliki lokasi wisata
alam “buatan” yang cukup unik dan eksotis ?
Adalah Brown Canyon –yang mengambil analogi dari Grand
Canyon- ngarai buatan yang menawarkan nuansa wisata ala Arizona.
Kawasan wisata yang mulai viral sejak tahun 2014 ini terletak
di Desa Rowosari, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kodya Semarang.
Brown Canyon sejatinya
adalah Area Galian C yang memproduksi hasil tambang berupa pasir, batu cadas,
dan tanah urug. Sebelum membentuk tebing-tebing yang mirip Grand Canyon di
Arizona, Amerika, tempat ini sebenarnya merupakan lokasi perbukitan. Karena proses
penambangan yang sudah berlangsung selama lebih dari satu dekade, dan juga
karena tidak semua bukit menjadi area proyek galian, sehingga terbentuklah
tebing-tebing tanah berwarna coklat
tadi.
Pada tahun 2014, tampilan baru yang dimunculkan dari proses
penambangan ini masih berupa tebing-tebing menjulang tinggi dengan
bentuk-bentuk yang unik. Tebing-tebing tersebut menjadi lebih mengesankan
karena di ketinggian puncaknya masih tersisa pohon-pohon yang terus mengadu
nasib untuk tetap hidup dan bertumbuh.
Seiring berjalannya waktu, proses penggalian serta pengerukan yang dilakukan
semakin meluas. Dan karena proses ini dijalankan secara terus menerus, praktis membuat bebatuan cadas di sekitar
kawasan tersebut mulai terkikis. Sehingga akhirnya, mulailah terbentuk Ngarai berdinding tebing-tebing terjal yang berulir.
Selain Ngarai berdinding bak ukiran, proses ini juga
menghasilkan telaga buatan dengan air
bernuansa hijau yang menambah eksotisme Brown Canyon semakin terpoles.
Brown Canyon, walau metamorfosa terbentuknya akibat kejahilan
tangan manusia, namun tak dapat disangkal bahwa tempat ini sangat cocok dijadikan lokasi untuk menyalurkan hobi
travelling dan photography.
Jika anda ingin mengunjungi tempat ini, ada baiknya datanglah
ketika hari masih pagi atau di sore hari. Hal ini karena pada waktu-waktu
tersebut udara lebih sejuk. Juga karena di jam kerja proses penambangan sedang
berlangsung, sehingga lalu lalang truk pengangkut material tambang, dan juga
debu yang beterbangan akan mengganggu niat anda untuk melakukan pemotretan atau
sekedar mengeksplorasi lokasi tersebut.
Brown Canyon bukanlah merupakan kawasan wisata resmi, baik
dari pemerintah maupun swasta. Oleh karena itu, anda jangan berharap bisa
menemukan fasilitas pendukung di area ini, seperti toilet, tempat ibadah, atau
bahkan warung-warung penjual makanan yang sekalian sebagai tempat berteduh.
Kawasan ini murni merupakan lokasi penambangan aktif.
Bagi anda yang berminat menyambangi Brown Canyon dan berasal dari
luar kota seperti Solo dan Yogya, perjalanan bisa anda mulai melalui kawasan
Banyumanik, Sukun, atau Tembalang UNDIP. Dari sini terus menuju Sigar Bencah
hingga akhirnya nanti bertemu Pasar Meteseh. Setelah melewati area pasar anda
bisa langsung mengambil jalan lurus. Jalan ini adalah jalur utama menuju Brown
Canyon. Demi memperlancar perjalanan, anda bisa menggunakan aplikasi google
maps. Untuk mencapai lokasi, akan lebih nyaman bila ditempuh dengan mengendarai
kendaraan roda dua, karena kondisi jalan di sekitar Brown Canyon yang kurang
bersahabat.
Nah...tunggu apalagi. Segera langkahkan kaki. Brown Canyon menanti anda, sebelum terlanjur
proses penambangan mereinkarnasi lokasi ini ke dalam wujud lain.
Note : Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Udara "Sriwijaya Magazine" edisi Februari 2018.
2 Komentar
Keren 👍
BalasHapusmakasih mas Heri Yanto...dah berkenan singgah di lapakku.
Hapus